Enter Header Image Headline Here

Kamis, 25 Juli 2013

Diary ku Untuk Mr. K


Andai engkau tahu, aku mencintaimu disamping ketidakmampuanku untuk meraihmu. Aku bahagia, ketika aku bertemu denganmu. Walau sedetik, sudah membuatku tenteram. Wajahmu yang menyejukan, suaramu bak angin sepoi yang menidurkan. Membuatku tak mampu berkata-kata tatkala aku bertemu denganmu.
Andai engkau tahu pula Ken, walau kita sudah terpisah dengan tembok dan waktu. Dimana saat engkau pulang, malah aku datang. Disaat aku ingin melihatmu, engkau menghilang. Akan tetapi, disaat aku tak ingin melihatmu, engkau malah tersenyum simpul dihadapanku. Membuatku semakin tak berdaya melihat pesonamu.
Pernah aku meminta pendapat my aunti, ia berkata, sudalah Yas, cari saja yang lain, hilang satu tumbuh seratus ribu. Tapi tetap saja ketika bersua denganmu, aku tak mampu melupakanmu, melupakan wajahmu, senyummu, serta sorot matamu. Aku tak pernah mengerti isi hatimu. Karena aku bukanlah Deddy Courbuzier yang mampu membaca pikiranmu. Aku hanya manusia biasa. Dan tak sesempurna seperti yang lain. Suatu ketika aku berbicara pada hatiku sendiri, kamu nggak pantas Yas, bersanding dengan Ken. Coba lihat dirimu semdiri Yas, coba.
Tak terasa gerimis mulai berada di ujung mataku. Ken, bolehkah aku memanggilmu Mr. K? okelah aku akan memanggilmu dengan Mr. K. entah darimana rasa ini muncul? Ketiaka melihatmu, aku seketika terpesona. Semakin tak berdaya mendengar suaramu yang begitu merdu.  Semenjak itu, aku semakin tak kuasa menahan rasaku.  Mungkin ini, hanya rahasia kita berdua ya? Ssst, jangan bilang siapa-siapa.
Inginku berikan sebuah catatan kecil ini untukmu. Bukan sekarang tapi nanti. Ketika aku tahu bagaimana perasaanmu kepadaku. Catatan itu, bukan apa-apa. Tapi aku persiapkan memang khusus untukmu. Semoga saja kamu nantinya. Oke Mr. K?
***
Panggilanmu terhadapku, membuatku menjadi besar harapan untuk menjadi milikmu. Andai engkau benar-benar  menjadi milikku, aku akan bahagia. Walau hanya sebait kata yang engkau ucapkan kepadaku. Oh ya, maafkan aku, ketika suatu hari aku menjauhimu. Maaf pula, aku tidak memanggiol namamu ketika engkau bnerjalan dihadapanku. Semua itu, aku lakukan untuk menguji persaanku kepadamu. Dan mencoba menjauhimu, karena aku merasa aku tidak pantas menjadi special dihatimu.
Aku benar bahagia, ketika kau Mr. K tersenyum kepadaku. Memanggil namaku. Ngobrol bersamaku. Mencoba mendukungku untuk berbicara, itu semua membuat aku ingin setia menunggumu. Entah sampai kapan aku tidak tahu. Aku hanya ingin, kau mampu menangkap sinyal-sinyal yang aku kirimkan untukmu. Namun, ketika itu, kamu tidak menangkap sinyal-sinyal itu padaku. Engkau terkesan menjauhiku. Disitulah aku berpikir ulang, tetapkah aku berharap padamu??
Ditambah, dengan seorang temanku telah berkata padaku, dia ingin memilikimu juga?? aku tidak tahu, temanku itu bercanda atau tidak, bagiku itu, sudah menyurutkan langkahku. Ini juga yang menjadi alsanku mengapa kemarin itu aku tidak ingin bersua dengamu. Karena aku tidak sanggup menatap wajahmu yang mengakibatkan hujan diujung mataku.
Andai engkau tahu Mr. K, kamu itu ibarat sinyal dihandphoneku, yang terkadang muncul penuh, terkadang tidak ada sama sekali, terkadang pula kau bak jerawat di wajah temanku, muncul sesuka hati. Tahukah engkau bahwa aku ingin selalu bertemu denganmu. Akan tetapi sayang, kita berbeda. Aku begitu merindukanmu Mr. K, benar-benar rindu.
Setiap pagi, aku lewati rumah singgahmu. Namun, sosokmu tidak muncul.  Bolehkan aku minta, kelurlah, walau sedetik. Setidaknya aku telah melihat wujudmu baik-baik saja. Mungkin hanya sebuah pesan singkat yang tidak benar-benar aku butuhkan, dan itu hanya alibi yang aku gunakan agar bisa melihat pesanmu.
Engkau membalsanya, betapa bahagianya hati ini. begitu menyiram hatiku yang tekah lama kering. Engkau, begitu sempurna dimataku. Begitu sempurna dengan kriteriaku. Satu lagi yang membuatku ingin bertanya kepadamu, apakah aku ini gadis idamanmu? Entahlah. Aku tidak berani mengungkapkan itu, selain gengsi, memang aku tidak berani. Karena kau tak kuasa berbicara itu dihadapanmu.
Ingin rasanya aku kembali seperti dahulu. Aku yang hanya memendam rasa. Menjalankan persaanku dengan santai. Dan tidak ada yang tahu apakah aku sedang jatuh cinta atau tidak? Tidak ada orang yang tahu, hanya Tuhan dan aku saja yang tahu. Cukup ini menjadi rahasia aku dan Tuahan. Mungkin suatu saat kamu akan tahu. Betapa aku mencintaimu.
Esok, masih aku nantikan senyum indahmu merekah diretina mataku, membiaskan pancaran indah auramu. Menatikan kejutan apalagi yang akan engkau berikan kepadaku. Aku begitu menantikan. Jika engkau membolehkan aku memnita sesuatu darimu, ingin rasanya setiap hari aku berjumpa denganmu. Dan setiap detik itu, menuliskan kisah romantis, kisah cinta kita. Kisah yang entah kapan akan menjadi nyata. Harapan itu masih ada, karena aku terlanjur setia kepadamu. Ya, benar-benar setia kepadamu.
Suatu ketika, tak sengaja coretanku terbaca oleh temanku. Aku bersyukur, coretan itu aku tulis dengan makna konotasi, sehingga teman-temanku tidak tahu dengan siapa aku ingin meletakkan hatiku. Yang pasti, tetap bersamamu Mr. K. tidak ada yang lain. Cuma kamu. Seperti lyric lagu dangdut yang sering diputar oleh ayahku.
Aku hanya bisa merangkai alphabet ini. namun, aku belum berani merangkainya dan mengeluarkannya melalui bibirku ini. masih belum bisa. Aku juga ingin bercerita kepadamu Mr. K, bahwa aku mampu untuk bangkit dari keterpurukanku. Itu juga jarena kamu Mr. K. you are my everything deh.
Kamu terlihat tampan ketika engkau berambut agak sedikit panjang, tapi tenang Mr. K, kau juga terlihat tampan kok saat rambutmu yang agak gondrong itu kamu potong. Wajahmu makin bersinar. Sayang ya, hanya sekilas saja aku melihatnya. Tidak setiap detik aku melihatnya. Ya, itu semua karena kita dipisahkan oleh ketentuan serta tembok besar.
Aku juga nggak tahu bagaimana aku mampu menyelundup ke hatimu. Aku nggak terima jika engkau terus-terus menyelundup dihatiku.  Gentian dong. Masak kamu terus sih Mr. K.  ingatkah kau, ketika engkau pertama kali mengajakku berbicara dan meminta nomor ponselku? Kala itu, kau belum menjadi special di hari-hariku. Akan tetapi, kala ku beritahu semua tentang apa yang kita sama-sama lakukan, aku mulai terpesona denganmu. Ya waktu itu, suara lembutmu telah menggetarkan hatiku. Menyiraminya dengan air, serta memberikan pupuk kualitas tinggi. Sehingga bunga-bunga bermekaran di hatiku.
Tanteku berujar lagi, kenapa kamu harus menunggu seseorang yang belum pasti membalas perasaanmu? Kenapa mesti begitu? Lalu aku jawab, aku ingin mencoba setia Tante. Setia. Apakah kamu mengenal sekali dengan yang namanya setia? Ingatkah engkau Yas, kamu pernah menjadi selingkuhan! Tidak Cuma sekali, tapi berkali-kali? Tambah tanteku, menasehatiku untuk melupakanmu,dan mencari seorang yang benar-benar membalas perasaanku dengan tulus.
Namun, aku tidak gentar, aku percaya bahwa kamu akan membalas persaanku. Mungkin, bagi mereka yang tidak pernah memperjuangkannya akan menganggapku membueng waktu sia-sia. Lebih baik memandang masa depan. Semua itu tetap tidak menggoyahkan aku untuk terus mencintaimu Mr. K. dalail yang aku gunakan bukan lagi kejarlah cintamu, akan tetapi jalani kisah cintamu dengan santai, kalau kata anak gaul dan alay sekarang sih cinta itu Woles mas bro, mbak bro.
Dan aku percaya. Jika itu aku jalankan maka semuanya akan berjalan beriringan. Di setiap  doaku, aku mengharap engkau akan menjadi milikku. Oleh karena itu, aku akan menunjukkan kepadamu, dengan syair-syair yang terlukis karena rasaku padamu. rasaku padamu.
Aku akan terus menghabiskan kertas ini dengan tulisan-tulisan kisah kita berdua. Walau aku dan kamu belum menjadi satu. Keyakinanku tidak akan goyah, aku yakin kau akan menjadi milikku. Mr. K, aku sudah ijin lho sama tuhan, dan minta maaf juga sama tuhan. Kamu mau tahu nggak isi permintaan maafku pada tuhan? Oke deh aku kasih tahu, begini bunyinya:
Tuhan, maafkan aku ya, maaf banget jika ku terlanjur mencintai hambamu melebihi cintaku padaMu. maafkan aku pula cintaku padaMu aku bagi dengan makhlukMu. Ijinkan aku ya Tuhan, untuk tetap terus mencintai dia. Dan restui aku bersama dia Tuhan. Aku juga minta maaf lagi ya, kalau aku sering berbuat nakal. Terkadang aku tidak memperdulikanMu, karena aku terlalu terpesona dengan makhlukMu. Aku tidak dapat mempungkiri, kau begitu hebat tuhan. Kau menciptakan mkhluk yang begitu dahsyatnya. Ya seperti Mr. K. suara yang dimiliki Mr. K merupakan pemberian terindah Tuhan, parasnya, senyumnya, begitu membuatku tak berdaya. Ops, maafkan aku lagi tuhan, aku terlampau jauh memujinya. Tapi kamu tetap yang terhebat Tuhan. subhanallah.
Bagaimana Mr. K? kamu setuju nggak? Kamu marah ya sama aku Mr. K? aku minta maaf deh Mr. K? aku nggak akan ngulangin itu lagi deh, jangan marah ya Mr. K? kalau nggak marah kamu senyum dong? Hehehehe. Oh ya Mr. K, aku masih sedih nih, tapi itu bukan karena tadi pagi aku tidak melihatmu. Aku sedih karena, tidak ada respon dari kedua orang tuaku untuk terus mendukungku menulis cerpen.  Ketika cerpenku dimuat mereka hanya bilang, oh, dapat honor? Aku makin sedih Mr. K. kenapa mereka tidak bilang, oh ya, bagus dong Yasmin, lanjutkan. Kami akan mendukungmu kok. Seharusnya bilang begitu Mr. K…. lalu aku harus bagaimana Mr. K? adakah saran untukku Mr. K? oke deh, aku tunggu besok ya Mr. K? aku akan menunggu pendapatmu. Dan akan ku tuliskan di coretan kecilku ini. untuk mala mini cukup dulu ya, Mr. K. dada.. :) 
Rabu,15 Mei 2013
Malam Mr. K…
Menepati janjiku kemarin, aku akan bercerita apa aja yang aku lakukan hari ini. Mr. K, kamu itu tadi kemana sih? Kok, nggak kelihatan. Aku kangen tau. Mungkin besok bisa ketemu ya? Hm.. kembali lagi aku terjatuh, namun, nggak separah yang dulu. Dan aku merasa badanku sedikit nggak enak badan. Yang lebih menyebalkannya lago, semua mata kuliahku kosong. Kosong Mr. K.
Mending tadi aku nggak nggak berangkat Mr. K. eh, tapi kalau nggak berangkat kesempatan bertemu kamu nggak ada dong. Jadi aku syukuri aja deh, hehehe. Malam ini aku nggak bisa bercerita banyak. Soalnya aku harus istirahat Mr. kepalaku mulai agak pusing nih, apalagi, serangga penghisap darah ini udah mulai berseliweran.. jadi sampai disini dulu ya Mr. K. I love you so much pokoknya…. J

Jum’at, 17 Mei 2013
Aku memang bukan menjadi teman sekelasmu, tapi setidaknya aku sedikit bahagia Mr. K melihatmu siang ini. tapi aku juga merasa sedih karena engkau tidak menyapaku. Kata tanteku, aku harus mengungkapkan perasaanku padamu. tapi aku tahu, tidak mungkin aku mengatakan itu padamu. aku takut engkau menjauh. Aku takut engkau tak mau lagi berteman denganku. Bak lagu Cakra khan, ketika aku tak mengharapkanmu, dan ingin mundur untuk mencintaimu, engkau malah mendekat. Begitu sebaliknya. jika aku mengharapkanmu, mengharap untuk melihatmu sekali saja, engkau malah menghilang dan mengacuhkan diriku. Aku bingung denganmu Mr. sungguh bingung.
Atau mungkin aku akan pendam rasa ini saja untukmu.  Mungkin sampai engkau ingin menggalinya. Aku memang tahu diri. Aku tak pantas untukmu. Engkau begitu sempurna, sedang aku? Hanya manusia yang pas-pasan cenderung memiliki banyak kelemahan. Mr, aku tak tahu harus gimana lagi menghadapimu.   Dengan begini aku bisa lega menceritakan semua ini disini.
Tuhan, maafkan hambamu ini, yang terlalu mencintai makhluk ciptaanmu, dan sering mengabaikanmu. Maafkan aku.
Mr. kau begitu hebat, aku mengaggumimu karena kerendahan hatimu. Kesopananmu, sikap pendiammu. Sorotan matamu. Aku masih bertanya apakah engkau sudah ada yang memiliki? Aku mempunyai feeling jika kau suka terhadap seseorang, baju yang engkau pakai sering mirip dengan kawanku. Ya, kawanku yang satu kelas dengamu. Dia pernah bercerita kepadaku, jika ia juga merindukanmu, mencintaimu. Tapi aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak. Entahlah. Hanya Tuhan yang tahu semua itu.
Malam ini, aku hanya bisa terdiam, hari ini aku hanya bisa menitikan air mata hatiku. Aku tak ingin mengatakannya kepada semua orang bahwa aku mencintai dirimu. Aku tak ingin semua orang tahu bahwa aku telah menaruh hati padamu. begitu pula dengan teman dekatku. Loly yang selalu ada dimanapun aku berada. Dan ia satu kelas juga denganmu.
Mungkin isyarat hati ini, hanya mampu aku ungkapkan lewat alfabet yang aku rangkai, kata-kata yang terbentuk membekas direlung hati yang terdalam. Sayatan kecil yang tergores hanya mampu aku tahan perihnya. Kucuran darahnya hanya aku tampung dalam-dalam dan ku aliri air terus-menerus supaya tak satupun yang tahu aku mengeluarkan darah.  Hari ini, aku begitu sakit sakit sesakit-sakitnya. Bukan galau, tapi resah memikirkan perasaanmu padaku.
Jum’at, 24 Mei 2013
Mr. K , maaf udah beberapa hari aku tidak bercerita kepadamu. Sudah lama pula aku tak menuliskan alfhabet di kertas ini. aku lagi sedih. Ingin rasanya aku menyimpan kesedihanku, namun, aku belum bisa menyembunyikannya.  Aku sedih bukan karena seminggu ini aku tidak bertemu denganmu Mr. kalau itu, aku sudah memaklumi, karena engkau sibuk mengurusi urusanmu. Tapi kali ini benar-benar membuat kegundahan paling dalam. Lebih dalam dari palung laut yang banyak berada di samudra hindia sana.
Aku sedih, karena entah besok bisa ikut study tour atau tidak.. Doakan Yasmin ya Mr.  Moga aku bisa ikut semester besok. Amin. Mungkin kamu tertawa melihat ini. Tapi ini serius Mr. benar-benar serius.
Satu lagi Mr. mungkin perasaanku kepadamu tidak mungkin aku lanjutkan lagi, aku hanya mampu memendam ini. akan tetapi entah atau berapa lama akan semakin pudar dengan banyaknya air yang mengalir deras di relung. Mungkin ini yang terbaik bagiku Mr. jika engkau benar jodohku, engkau pasti akan mendekat kepadaku. Jika tidak mungkin ada yang lain yang lebih baik darimu. Catatanku ini benar-benar aku persiapkan untukmu. Aku mungkin bisa saja memaksa tuhan untuk menjodohkanku denganmu. Tapi, apakah Tuhan mau? Maukah tuhan menerima paksaan dariku? Tidak mungkin kan Mr.
Catatan-catatan ini pasti akan aku berikan kepadamu. Bukan sekarang maupun esok. Tapi nanti. Tunggu saja, bersabarlah Mr. bersabarlah. Aku selalu merindumu. Di detiap do’aku aku selalu menyebut namamu. Yasmine dan Ken, mengukir cinta merah jambu beralaskan kampus hijau yang rindang. Dibawah Akasia yang menjulang tinggi.
Aku mengenalmu saat aku satu kelas denganmu. Saat engkau memaparkan makalahmu dengan suara indahmu. Namun, sayang. Waktu itu, aku belum mengenalmu sepenuhnya. Tapi waktu aku benar-benar satu kelas, duduk  berdampingan denganmu, memberikan lauk yang aku tak suka kepadamu. Semenjak itu, aku yakin, bahwa aku benar-benar menyayangimu. Benar. Sempat aku tak yakin. Akan tetapi aku sering mencarimu ketika engkau tak nampak di pelupuk mataku. Ya, Ken, aku menyayangimu. Benar, sungguh……. -_-‘

Rabu, 29 Mei 2013
Malam Mr. aku udah kangen nih nulis di catatan ini. maaf, aku tidak setiap hari nulis di diaru ini. aku cerita ya. Tadi pagi itu, aku terjebak macet hingga dua jam. Masya Allah. Satu jam dari Kaliwungu, dan satu jam lagi ketika menuju kampus. Alias dari terminal menuju Kampus. Subhannallah… panasnya harus disyukuri mestinya.
Hal yang benar-benar aku simpan, adalah.. kata-kata dari dosenku Mr. ia berkata kalau aku suka kepada seseorang janganlah terlalau dalam, karena itu akan menyakitkan diri kita sendiri. Maaf yang Mr. mungkin aku mengabaikan perkataan dosenku tadi. Dan aku belum bisa mengurangi kadar cintaku padamu. kadarku masih 24 karat untukmu.
Oh iya,  maaf juga hari ini singkat saja ya Mr. soalnya aku mau ngerjain Skenario, kalau nggak sekarang kapan lagi, soalnya besok udah ada agenda sendiri, yaitu menghafal Hadits. Do’ain kau ya Mr. supaya Yasmin, besok bisa ngerjain UAS Hadits. Amin… see you next time Mr. J
Selasa, 23 Juli 2013
Maaf, sudah satu bulan aku tidak menorehkan pena, dilembaran kertas ini. maaf pula Mr. K. aku ahrus menjauhimu sebentar saja. Tidak lama kok. Hanya barang satu bulan. Mungkin bagimu itu lama, tapi maaf kembali aku ucapkan jika aku telah terluka dengan apa yang engkau perbuat padaku Mr. K. aku terlanjur pedih. Terombang-ambing dalam ketidakpastian yang engkau berikan.  Satu wajah yang kerap aku tulis dalam buku kecilku.
Ah, mungkin engkau tidak tahu, apa yang telah aku rasakan saat itu. Mimpi itu begitu nyata. Engkau bermnesraan dengan seseorang yang terlampau cantik serta sempurna dibandingkan denganku. Sebenarnya aku bingung, kata anak-anak gaul sekarang GALAU. Tentang perasaanku kepadamu. Apakah aku benar-benar mencintaimu atau hanya mengaggumimu sebagai jurnalis handal. Entah aku tidak tahu. Dan mungkin ini hanya satu tulisan yang mampu aku berikan kepadamu atau tidak.
Kali ini aku hanya memasrahkan diri ini terjebak dalam ketidakpastian dan ke Ge eR-an yang telah membayang-bayangi hatiku yang penuh dengan pengharapan. Yasmin berharap semoga harapan itu menjadi sebuah wujud yang benar-benar nyata. Ya, benar Nyata Mr. K…..

Salam dari
Yasmin yang selalu merindukanmu



KAMPUNG ANYAR, 2013
To be continue…. 

Sumpil Pembawa Cinta


Aku mencintaimu, karena dirimu apa adanya. Hanya dirimu yang mampu membuatku bangkit.Perjalanan hidupku terasa pulau tak berpenghuni jika tidak ada dirimu yang menemani.
Surat pertama darimu, telah membangkitkanku dari belenggu yang telah mengurungku.
Dear Keiko
Malam ini begitu sunyi tanpa hadirnya bintang.Gemerlap petang seakan surut.Lampu-lampu penerang tak mampu menandingi terangnya cahaya bintang.Lewat goresan inilah kuungkapkan rasa lewat kata.Tatkala kita bersua dimalam kemarin.Aku begitu terpesona melihat raut wajahmu.Mata ini tak mampu menutup.Dan kepala ini tak mampu berfikir.Bayang-bayang malam selalu mengajakku menghampiriku.
Senja  datang dan menyurutkan langkahku untuk bersua dengan  bidadari mungilku. Entahlah, mengapa aku begitu takut menemuimu. Jika berttemu, tak satupun kata terucap dari bibir ini. Hanya senyum tersipu yang aku tunjukan.

Secreat admire
Kutemukan gulungan surat ini dalam sebuah bungkusan sumpil dekat makanan maulid Nabi yang berserakan. Siapakah gerangan yang mengirimkan ini?Aku bimbang.Dan aku tak tahu siapa orangnya.Begitu banyak orang mendekatiku.Apa mungkin…? Ah, entahlah. Daripada mikirin siapa pengirim itu, lebih baik aku menikmati sumpil ini.Lezat, bila dicocol dengan sambal kelapa.
“Ma, sumpilnya masih apa nggak?”
Tasih  sayang. ”
Matur suwun Bu, Muah.”
Sumpil adalah makanan favoritku.Makanan khas Kaliwungu ini hanya dapat ditemui tatkala acara maulud Nabi.Yang biasanya bebarengan dengan acara weh-wehan.Selain pengajian acara ini sangat ramai. Hingga pemuda pemudi bisa bertemu dan saling mencari  pendamping hati.
***
“Kei, ono koncomu iku?”
“Sinten nggih,Bu?”
Iku, si Arif”
“Oh,sekedap Bu.”
Pagi ini, rasa aneh menghinggapi benakku.Tak biasanya Arif menghampiriku.
Ono opo?Mbul?” panggilanku terhadap arif
Meh bareng karo awakmu, Mbul.”
“Ah, tenane?”
Yo ben tho.Aku salit, Mbul. ”
Nyoh ki, diombe ndisik jarange.
Matur nuwun, ya.”sambil mencolek daguku. Dengan spontan aku tampik dengan tanganku.
Kali ini aku tak perlu berdesak-desakan lagi di bus curug.tak perlu khawatir lagi terlambat masuk sekolah, sekaligus menghemat biaya transportasi. Serta sampai sekolah dengan selamat.Aku dan Arif memang akrab semenjak kecil, rumahnya berada di belakang rumahku. Namun, ia jarang bertemu denganku. Baru kali ini, satu sekolah sama dia. Dan dia peduli denganku.
Sampailah aku di depan gerbang. Aku dan Arif berjalan menuju koridor, kemudian kami berpisah menuju kelas masing-masing.Temanku Tira sudah menungguku disana.
“Tumben, nggak telat kamu Kei.”
“Ada tebengan , Tir.”
“Ehem, gebetan baru ya?”
“Ah, Enggak kok.”
“Lalu?”
“Aku bareng sama teman belakang rumahku.”
“Oh, si Arif?”
“Iya.”
“Tumben dia mau nganterin kamu.”
“Ya, begitulah.”
Tak lama bel berbunyi.Semua siswa bergegas berbaris di lapangan sekolah untuk mengikuti upacara.Aku baris di bagian tengah. Memang aku kurang suka jika baris di depan dan dibelakang. Serasa diawasi oleh guru, dan para anggota Palang Merah Remaja (PMR) sekolahku.
Upacara di mulai, tidak tahu kenapa pidato kepala sekolah serasa panjang.Aku mulai kepanasan, dan kepalaku mulai terasa berat.Dengan sekejap semua pandanganku menjadi gelap.
“Kei, bangun Kei..!” sayup, sayup terdengar suara memanggilku.
Aku pun, belum mampu tuk membuka mataku.Apa mungkin ini gara-gara aku puasa hari ini. Tapi tidak mungkin gara-gara itu.Suara memanggil namaku terdengar lagi kali ini.Dengan perlahan mataku terbuka.Tetapi, pandanganku masih belum jelas.
Eh, kok koe Mbul?” tanyaku keheranan ketika aku melihat sosok Arif
Iyo, tumben semaput mbarang koe Mbul.Wes yo balik wae kene, tak terke aku.”Ujar Arif perlahan.
Yo, wes. Matur nuwun ya Mbul.”
Ketika pulang dengan Mbul, aku merasakan gejolak yang berbeda.Apakah aku mulai mampu menaruh hati padanya.Atau ini hanya ungkapan kegagumanku saja.Misteri cintaku.Hanya aku dan Tuhan yang tahu.
***
Tiba-tiba nada pesan diponselku berbunyi.
“Asyik pasti pesan dari Mbul.”Ungkapku dalam hati.
Ternyata bukan dari Arif.Sungguh kesal. Akan tetapi hati ini seakan luluh manakala aku membaca pesan di ponselku.
0853084765192 (Nomor screat admire)
Malam ini, tak ada bintang yang bersinar..Rembulanpun tak nampak digelapan langit.Apakah ini jawaban.Bahwa Bidadariku sedang bersedih?Ataukah mengisahkan kegundahan Bidadariku.Bidadariku, tenanglah. Aku akan selalu menghiburmu. Walau topan akan datang. Dan Tsunami kan menerjang. Pegang erat tanganku, serta ragaku. Yakinlah bahwa aku akan melindungimu hingga aku tak mampu lagi melihat indahnya dunia. Tersenyumlah Bidadariku.
Screat admire
Siapakah gerangan orang misterius itu.Arif kah? Ah, tidak mungkin. Tak mungkin Arif bersembunyi seperti ini.Tapi, aku mencintainya.Terlalu lama malah.Sebelum dia menawarkan untuk berangkat bersama. Hingga terlelap aku masih memikirkan siapa si screat admire itu.
***
Setiap hari, aku mulai terbiasa dengan sikap Arif.Seisi sekolah mengira aku telah menjadi pacar Arif.Padahal tidak.
Kei, koe jadian yo karo Arif?” Tanya Tira.
Aku hanya bisa menggelengkan kepala saja.Tanpa disadari ada sesosok yang memperhatikan percakapanku dengan Tira.Aku yang cuek menganggap tatapan itu sebagai angin lalu.Tak ada yang tahu bahwa aku sering menerima puisi –puisi indah yang tak tahu siapa pengirimnya.
“Hai Kei,” sapa Koko
“Halo Ko.”
“Dengar-dengar kamu jadian ya sama Arif?”
“Ah, enggak kok,.Kita Cuma teman saja. Kenapa Ko?”
“Enggak papa, kalau beneran ya, aku ucapin selamat.”Dengan mimik sedikit bahagia.
“Tapi, aku nggak jadian kok sama Arif.”
“Ya sudah, maaf ya udah ganggu waktu istirahat kamu.”
“Iya, nggak papa kok.Tenang saja.”
***
Dering pesan ponselku berbunyi. Lagi-lagi dari sang screat admire. Kali ini terlihat aneh.Dia mengatakan kalau dia bersedia berkorban untuk aku.Dia rela melepasku untuk seseorang yang aku cintai, siapa lagi kalau bukan Arif.Aneh, darimana dia tahu kalau cintaku bukan untuknya. Melainkan Arif.
Kucoba mengirim pesan kepada Arif.
“Assalamulaikum Mbul, hari ini pulang bareng nggak?”
“Waalaikumsalam Mbul, iya nanti tunggu aku di gerbang saja ya?” Jawab arif
“Baiklah.J Oh iya Mbul, koe ngerti nomor iki orak? 0853084765192 ”
“Wah, aku rak ngerti Mbul.Nopo si?”
“Hehehe, J orak popo kok.”
“Yo wes, oh yo deng tapi mengko aku rodok suwi. Orak popo tho? ”
“Iyo.”
“Tapi ojo semaput yo Mbul?Hahahaha :-D”
“Iyo, ojo ngece tho. L
“Iyo.Kan guyonan tho.”
Tak terasa berkirim pesan singkat melalui telepon selular.Lagi-lagi Koko memandangiku dengan sosok aneh.Kali ini aku hanya tersenyum sipu kepadanya.Dan bersikap biasa-biasa aja.
Langkahku mulai berayun untuk menuju gerbang sekolah. Senja telah datang untuk menjemput mentari yang lelah menyinari bumi siang ini. Sesuai janji, aku menunggu Arif di gerbang sekolah. Sambil menemani Tira menunggu curug melintas. Tidak beberapa lama, curug datang dan Tira pun pulang. Agak lama memang aku menunggu Arif, tapi tak apalah.
“Hai, sendirian aja.” Suara Koko mengaggetkanku.
“Eh, hallo. Hehehe, iya.”
“Mau bareng nggak?” ajak Koko
“Makasih atas tawarannya. Tapi aku lagi menunggu Arif.”
“Oh, Arif. Ya sudah, hati-hati ya?”
Kokopun berlalu begitu saja. Dari kejauhan aku melihat sosok arif membawa kuda besinya.
Nopo Mbul?” tak sanggup aku melihat wajahnya yang  lebam itu.
Rak popo kokMbul. Tibo pas olahraga mau.”
Oh, tapi lara po orak Mbul?” pertanyaan nggak penting dalam batinku.
Yo iyo no, piye si donge.”
Hehehe…, yo balik?”
Ayo ra.”
***
Semenjak kejadian itu, aku telah sadar bahwa ada yang aneh antara Koko dan Arif. Dari tatapan sinis Koko ketika aku berbicara tentang Arif. Selidik punya selidik, ternyata Arif adalah teman akrab Koko. Dia minta bantuan Arif untuk mendekatiku. Satu lagi puisi mesra itu, berasal dari Koko. Ya, Allah. Apalagi  ditambah dengan arif yang semakin dekat denganku. Koko semakin geram dan ia memutuskan untuk memukuli Arif.
Aku bingung harus pilih mana? Koko kah? Atau Arif? Hatiku mencintai Arif, tapi kau tak mau Arif terus disiksa oleh Koko. Jika aku memilih Koko, aku tak suka dengan sikapnya, tapi Arif tidak dipukuli lagi. Haruskah tidak aku pilih dua-duanya. Aku tidak ingin  keduanya memutuskan pertemanan gara-gara aku. Tapi aku juga tidak ingin berpisah dengan Arif.
Sejak itu, aku tak lagi makan sumpil ketika maulid Nabi.orang yang selama aku kira baik, ternyata telah berkhianat. Kata-kata tak mencerminkan sikap seseorang.  Oh, sumpil pembawa cinta, sumpil yang tidak aku kira buatku begini..

Keterangan :
1.      Sumpil: makanan yang terbuat dari beras dibungkus daun bambu, berbentuk segitiga.
2.      Weh-wehan: acara perataan mauled Nabi dengan saling tukar-menukar makanan antar tetangga.
3.      Curug: merupakan angkutan umum yang beroperasi dari sukorejo hingga terminal Mangkang Semarang.
4.      Koe: kamu
5.      Salit: haus
6.      Terke : mengantar
7.      Karo: sama atau dengan
8.      Mengko: nanti
9.      Rodok: agak
10.  Suwi : lama
11.  Semaput: pingsan
12.  Donge: sebenarnya
13.  Lara: sakit
14.  Tibo: jatuh
15.  Ngece: mengejek
16.  Mbarang: kenapa
17.  Nopo: kenapa atau mengapa





Popular Posts

Recent Posts

Categories

Unordered List

Zawa Clocks Sumber : http://fatholthearseko.blogspot.com/2011/09/pasang-jam-mickey-mouse-di-blog.html#ixzz2HXe2rGXS

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Kaliwungu, Kendal, Indonesia
Pengalaman adalah guru terbaik

Followers


Tag Cloud

MENULIS MERUPAKAN SALAH SATU HOBI YANG TIDAK PERNAH AKU KETAHU. MENULIS PULA TELAH MELATIH DAYA INGATKU.. SO BEGITULAH PERTEMUANKU DENGAN MENULIS
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info