Enter Header Image Headline Here

Senin, 15 Juli 2013

KISAH TONO DAN TINI



Tini gelisah. Sebentar-sebentar ke dapur, lalu balik lagi ke kamarnya, duduk di depan laptopnya yang sering mati sendiri kalau kelamaan menyala. Sebelum pergi ke tempat arisan, ibu berpesan padanya untuk memasak sayur asem. Tapi baru saja sayuran itu dipotong-potong, kepalanya dipenuhi oleh ide-ide cerita. Dia harus segera menuangkan ide itu sebelum lenyap. Tapi....
Bip, bip.... sms dari ibunya muncul lagi. "Tin, udah dimasak sayurnya? Sebentar lagi bapakmu pulang dan pasti mau makan." Jadilah Tini bolak-bolak ke dapur dan kamar.
Lagi sibuk bolak-balik antara kompor dan laptop, Tono pacarnya meneleponnya.
"Darling, jalan-jalan, yuukkk?"
Tini meradang. "Apaaa? Kamu gak lihat aku masak sambil ngetik?"
Tono bingung mendapat dampratan tiba-tiba dari Tini. Tapi setelah mendengar keluhan Tini, Tono pun berusaha menghibur.
"Wah, kamu hebat ya. Masak sambil ngetik. Gak sekalian sambil mandiin adikmu dan betulin genteng? Hehe. Tenang, Darling. Aku ke sana bantuin kamu ya. Aku kan jago masak. Kamu terusin aja ngetiknya."
Namun, tunggu ditunggu, Tono gak muncul juga. Tini kesal luar biasa. Dia kirim sms ke nomor Tono bertubi-tubi. "Kartonooooo, lo di mana? Katanya mau bantuiiiinn? Pasti lo lagi main karet gelang sama cewek-cewek tetanggamu itu kan? Kartonooooooooooooo...."
Hush, bukan masalah perempuan tetanggaku itu. Tapi aku lagi main gundu sama laki-laki dan perempuan amboy itu. Jawab kartono lewat pesan singkatnya. Tapi tidak semudah itu Kartini percaya kepada kartono. Kemudian Kartini mulai membanting Hape bututnya.  Lampiasan kegeramannya pada Kartono.
Bip.. bip…. Bunyi itu Tini abaikan. Karena kekesalan pada Kartono. Padahal itu sms dari ibunya yang menyuruhnya untuk membuat sambel, karena sambel di warung ibunya habis. Dan pelanggan ibunya meminta.
Tetap saja Tini mengabaikannya. Tapi bunyi kali ini, membuat Tini penasaran, apa yang akan dikatakan Kartono. Aih, bukan dari kartono malah dari Ketua Emansipasi sekolahnya. Maklum Kartini menjadi salah satu pegiatnya. Dan disinilah Kartini dekat dengan Kartono.
Kekecewaan Tini bertambah, karena pesan yang kedua ternyata ibunya. Sampai  dua jam dan selesai membuat pesanan ibunya, Kartono belum sms padanya. Kartini semakin geram.
            “Kartonooooooo, kamu nggak ngabarin aku!!!” marah Tini pada diri sendiri, sambil makan sambel rujak. Dunia ini tuh, sepi, kalau nggak ada kamuu, Tonooo…”
***
Semenjak jejak Kartono tidak ditemukan lagi oleh Kartini. Ia kebingungan, mencari belahan jiwanya. Tak satupun sms dari Kartono muncul ke layar handphone-nya. Jangankan sms, raganya pun sudah jarang dan lenyap bak tenggelam dalam lautan manusia di bumi.
                Tanpa ragu Kartini mneulis surat. Tini menyakini bahwa Kartono akan menerima suratnya.
Dear Kartono
                Sayangku kartono, aku begitu rindu denganmu. Kerinduanku bertambah, ketika engkau memnghilang dari pandangan mataku. Aku mencarimu di ruang Emansipasi. Tapi engkau tidak ada. Setiap aku mengirimkan sms, mengapa engkau tidak membalasnya. Maafkan aku sayang, aku terlalu cemburu denganmu. Kemarin, aku telah mengabaikan pesan singkatmu. Maafkan aku Tono. Balas pesanku ini. Aku rindu dengan suara dan menggelayut manja di bahumu.
                Tono, aku mencarimu, terus mencarimu. Kamu dimana? Aku ingin bertemu denganmu. Kabario aku ya sayangku. Karena aku tidak bisa jauh darimu.
Dari yang terkasih
Kartini
                Kali ini, Kartini harus menunggu lama. Menerima balasan surat atau  pesan singkat dari Kartono. Kartono, yang waktu itu ingin membantu  Kartini memasak, tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
Bip.. bip.. sms dari Kartono. Kartini melompat kegirangan hingga kejedot atap kamarnya.
“Aduh.., tapi aku senang, akhirnya kartono sms aku.. Horeee….”
Kartono mengatakan, kehilangannya bukan tanpa alasan. Mengapa Kartini sms tidak dibalsnya. Karena ia sibuk dengan tugasnya. Lagi Kartini tidak percaya jika kartono sibuk mengerjakan tugas. Kejengkelannya bertambah lagi. KKartono tidak membelas sms-nya, lagi.
Dua hari, baru pesan singkat Kartini yang menanyakan keberadaan Kartono, ia terima. Belahan jiwanya menjawab, bahwa ia sedang berada di luar negeri. Kartini mencoba menggoda, “Kamu jadi TKI ya?” goda Tini. Tapi kali ini ia tidak usah menunggu lama. Kartono pun langsung menjawab dan menggoda, “Em, kasih tau nggak ya? mau tau banget apa mau tau aja?”goda Tono kemballi.
“Tonoooo,”teriak Tini lewat smsnya.
“Ah, Kamu… Aku ada… di… rahasia dong….”
“Tono, beri tau aku dong…, please.” Mohon kartini.
Sms Tini tidak dibalas lagi dengan Kartono. “Ih, Kartono, kanapa kamu tidak membalas sms aku lagi.”Gerutu Tini.
Kekesalan Kartini pad Kartono, ia lampiaskan juga pada ibunya. Kartini tidak mau membantu memasak lagi. Walaupun ibunya, telah memegang sapu di depan kamarnya.
Bip… bip…. “Aku di Australia, nggak jadi TKi tapi aku  sedang pertukaran pelajar TIni sayang..”
 Padahal waktu itu, Tono ada di depan kamar Tini. Kelewat kegirangannya Tini membuka pintu. Dan “Surprise….”. Tini kaget dan langsung memeluk ibunya  dan terutama Tono, untuk melampiaskan kerinduannya. “Ini, untukmu sayang….” Kecup Tono.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Categories

Unordered List

Zawa Clocks Sumber : http://fatholthearseko.blogspot.com/2011/09/pasang-jam-mickey-mouse-di-blog.html#ixzz2HXe2rGXS

Text Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Kaliwungu, Kendal, Indonesia
Pengalaman adalah guru terbaik

Followers


Tag Cloud

MENULIS MERUPAKAN SALAH SATU HOBI YANG TIDAK PERNAH AKU KETAHU. MENULIS PULA TELAH MELATIH DAYA INGATKU.. SO BEGITULAH PERTEMUANKU DENGAN MENULIS
Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info